🪔 Cerita Ngesek Paling Hot
Dantiba-tiba Firman memegang penisnya dan menggesek-gesekkan di belahan bibir vaginaku beberapa kali dan kemudian dia mulai menekan ke dalam serta, "Blees", terasa dengan mudahnya penisnya masuk ke dalam lubang vaginaku dan aku terkaget bersamaan penis masuk kedalam vaginaku. "Aaww Aww Firmann..
CeritaPanas Tante Melinda Mama Temanku yang Binal - Setelah itu, saya segera menutup teleponnya seperti tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Kemudian saya segera berlari ke kamar dan ganti baju, terus segera keluar rumah menuju rumah Tante Melinda, karena dari rumahku ke rumah Tante Melinda memerlukan waktu sekitar 15 menit jalan kaki.
CeritaPanas 2017 Wiwid Gunawan dan Pengantar Makanan Yang Beruntung Paling Hot - Hallo sahabat CERITA PANAS TERBARU, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Panas 2017 Wiwid Gunawan dan Pengantar Makanan Yang Beruntung Paling Hot , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Fiksi, yang
KumpulanCerita Hot 21+ - Perkenalkan gua Steve. Langsung aja. Waktu itu gua berumur 18 tahun dan kuliah semester 1. Gua asalnya dari Jakarta dan kuliah di Kota Padang, kota syariah. Kayak anak kos biasanya, awal ngekos di kota ini gua dapat kos-kosan yg gak nyaman. Tempatnya Read More Postingan Lama → Beranda
Tempattinggal adikku dan keluarganya di perkebunan jauh dari keramaian. Rumah yang mereka tinggali cukup besar dan halamannya juga sangat luas. Rumah itu adalah peninggalan zaman Belanda dulu, sehingga bangunannya antik dan kokoh. Seperti umumnya rumah staf perkebunan, selalu memiliki halaman yang amat luas.
.
Cerita Dewasa Seks – ini terjadi setelah beberapa tahun sejak aku lulus SMU, saat itu usiaku kira-kira menginjak 22 tahun, dimana keadaan ekonomi orang tuaku sedang mengalami cobaan. Karena kesulitan ekonomi, dan karena kakakku sudah telanjur masuk universitas swasta yang sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar maka otuku hanya mampu membiayai kuliah kakakku untuk menyelesaikan studinya, Dan dalam kondisi ini aku terpaksa mengalah tidak mendapatkan biaya untuk melanjutkan sekolah lagi, bahkan harus ikut berjuang mencari tambahan sesuap nasi. Namun tekadku untuk menjadi orang yang berguna tetap besar. Aku tidak boleh putus asa, aku harus melanjutkan sekolah sampai mendapat gelar sarjana, tekadku sudah bulat. Aku akan mencari uang sendiri untuk biaya kuliahku. Aku mencari univ swasta yang memberikan kuliahnya di malam hari, sehingga aku dapat bekerja mencari uang pada siang hari. Tetapi bagaimana mungkin di jaman edan ini seorang lulusan SMU seperti aku ini dengan mudah dapat pekerjaan, sedangkan yang sarjana bahkan S2 saja masih banyak yang menganggur. Aku sudah bertekad, pekerjaan apa saja aku terima asal mendapatkan gaji. Dari kantor satu ke kantor lainnya sudah aku masuki tetapi kelihatannya sulit sekali mendapatkan pekerjaan dengan modal tanpa keahlian. Tapi aku ingat pepatah, di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Aku tidak putus asa dan setelah ke sana ke mari dengan memakan waktu yang cukup lama, akhirnya aku mendapat pekerjaan di sebuah salon kecantikan di daerah Tebet. Namun karena aku tidak punya keahlian apa-apa, aku hanya dijadikan tukang cuci rambut para pelanggan sebelum dipotong. Pekerjaan ini aku terima dengan ikhlas. Kata orang tua, kalau bekerja dengan ikhlas, maka di situ ada hikmah dan tidak terasa capai. Pemilik salon tersebut seorang wanita keturunan China yang baik sekali dengan postur yang mempesona. Lagi-lagi aku mulai menilai setiap wanita yang aku temukan. Umurnya kira-kira sekitar 30 tahun dan dia belum punya suami, entah kalau menikah, aku tidak tahu sudah apa belum. Dadanya sebetulnya tidak begitu besar, mungkin kira-kira ukuran BH-nya sekitar 32C. Tapi bulat pinggulnya, aduh.. indah sekali, membuat laki-laki tidak berkedip matanya kalau mamandangnya. Dengan kebiasaan sehari-hari dia selalu memakai pakaian yang ketat, maka bentuk tubuhnya yang cukup padat, membuat postur tubuhnya sangat enak untuk dipandang, apalagi dengan kulit yang putih. Aku sudah mulai lagi dengan membayangkan bagaimana kalau pembungkus itu tidak ada. Tapi kenapa belum ada laki-laki yang mau menikahinya? Andaikata dia menawariku, pasti tanpa berpikir panjang lagi kuterima. Oh ya teman-teman, dia selalu memakai rok mini, sehingga menambah inventaris pandangan pada dirinya, kadang-kadang terlihat paha mulusnya terkuak agak ke atas. Pelanggan di salon itu cukup banyak, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, tetapi yang paling banyak adalah ibu-ibu yang kelihatannya usianya sekitar 36 sampai 38 tahun. Aku cukup berpengalaman menaksir usia seorang wanita. Dan dapat dipastikan yang datang adalah orang-orang berduit. Kalau pelanggan laki-laki yang banyak, itu disebabkan karena penampilan pemiliknya yang menarik, ditambah keramah-tamahan yang jarang dimiliki oleh pemilik salon lainnya yang kadang-kadang genit menggoda. Banyak juga pelanggan rutin yang hampir tiap hari Sabtu datang, dan ini didominasi oleh kaum ibu. Dan salah satunya adalah seorang ibu kira-kira usianya 36 tahun dengan wajah cukup cantik tetapi kulit tidak terlalu putih, tapi juga tidak terlalu hitam, sedang-sedang saja. Tinggi badan kira-kira 165 cm, cukup ideal untuk ukuran seorang wanita. Ukuran BH-nya belum kelihatan meskipun dilihat dari samping, karena dia selalu memakai pakaian blouse longgar, sehingga sulit untuk memprediksi ukurannya dari luar, entah kalau nanti dari dalam. Dan anehnya setiap dia datang, dia selalu meminta aku yang melayani untuk mencuci rambutnya, meskipun aku sedang ada pekerjaan mencuci rambut pelanggan lainnya. Bila perlu ditunggunya. Oh ya, rambutnya cukup lebat, hitam mengkilat seperti iklan shampo di TV dan kalau diurai, bukan main indahnya dengan potongan yang sangat bagus, dengan panjang sampai ke punggung. Hal itu yang membuat kecantikannya semakin bertambah, karena potongan rambutnya dibuat seperti potongan rambutnya Cindy Crawford. Penampilan sehari-harinya, rambutnya disanggul modern seperti layaknya ibu pejabat. Dia datang setiap hari Kamis jam hampir selalu tepat. Seringkali minta dicreambath, tetapi kadang-kadang juga hanya cuci saja. Setiap datang, dia paling sedikitnya menghabiskan uang lebih kurang dua ratus ribu rupiah, ya untuk perawatan lainnya. Sampai suatu hari, hari itu hari Rabu pagi kira-kira jam dia datang dengan tergesa-gesa masuk ke dalam salon sambil mencariku. “Mana Rully, mana Rully..” katanya. “Ya Bu.. Rully ada di sini”, sambutku sambil ketakutan, ada apa kiranya dia mencariku. “Ah kamu, cepet cuciin rambutku segera, aku ada undangan nih. Udah agak terlambat.. maklum bangunnya kesiangan”, katanya. “Rambutnya mau diapain Bu?” kataku. “Cuma dicuciin saja kok”, katanya lagi. “Baik Bu, di sini Bu..” kataku sambil menunjuk tempat duduk untuk mencuci rambut. Dia langsung merebahkan tubuhnya ke kursi tersebut sambil menyibakkan rambutnya ke belakang, baunya wangi. Aku mulai mencuci rambutnya sambil memijat-mijat kecil kepalanya, kemudian pipinya kuusap lembut dengan telapak tangan diiringi pijatan kecil. Hal ini sering kulakukan kepada pelangganku untuk merangsang syaraf rambut dan syaraf muka. Mataku dari atas kepalanya memandang tubuhnya yang telentang di atas kursi cuci. Oh, kelihatannya dia tidak memakai BH. Hal ini terlihat dengan tonjolan dari puting susunya. Memang kalau sedang dalam posisi berdiri tidak seorang pun yang dapat melihatnya karena bajunya yang longgar. Dengan kancing blouse bagian atas terlepas satu, aku dapat menangkap belahan dada yang terkuak keluar. Kelihatannya dia tidak menyadari akan hal itu, bahkan malah memejamkan matanya, menikmati pijitan kecilku, yang sudah sampai ke lehernya. “Rul.. kamu udah lama kerja di sini?” tiba-tiba keheningan dipecahkan suara ibu tadi. “Baru dua bulan Bu.. saya perhatikan Ibu hampir tiap minggu ke sini ya Bu?” namun pembicaraan ini tiba-tiba terputus. “Aduh Rul.. itu jerawat kok kamu pijit, sakit dong!” katanya sambil meraba jerawat yang dengan tidak sengaja kupijit. “Oh ini toh, maaf Bu saya nggak sengaja. Habis sembunyi tertutup rambut sih..” kataku. “Ibu kok jerawatan sih? Anu ya.. nggak..” aku tidak berani melanjutkan, takut ibu itu marah. Tapi malah dianya dengan santainya yang melanjutkan. “Kamu mau ngomong, nggak tersalurkan ya? Kamu memang nakal kok”, katanya acuh tak acuh. “Rambut Ibu bagus loh, lebat dan hitam kayak yang di TV”, kataku mulai berani menggoda. “Ah masak sih..” katanya tersipu-sipu. Memang begitulah wanita kalau mendapat pujian atau godaan meskipun dari seorang lelaki pencuci rambut, perasaannya terbang menerawang nun jauh di sana. “Rul.. bisa nggak sih kalau cuci begini dipanggil ke rumah. Kalau bisa kan enak ya.” “Nggak berani Bu saya, nanti kalau ketahuan dimarahin. Cari kerja susah”, kataku. “Kalau aku bilang bossmu gimana?” katanya tidak mau kalah. “Terserah Ibu, ” kataku lagi tanpa bisa membela diri lagi. “Zus.. Zus..” teriaknya langsung ke pemilik salon. “Ada apa Bu?” jawab pemilik salon itu. “Boleh nggak kapan-kapan aku cucinya di rumah saja. Nanti aku tambah biayanya”, katanya lagi. “Waduh Bu maaf nggak bisa Bu. Soalnya kan masih banyak pelanggan lainnya, Bu. Betul-betul maaf Bu.. tapi kalau di luar jam kerja atau pas dia libur boleh-boleh saja sih”, kata pemilik salon. Waduh, aku nggak bisa menolak deh. Bossku sudah mengatakan seperti itu. Aku nggak enak kalau mencuci di rumah, soalnya aku rasa nggak bebas, apalagi belum tentu ada kursi cuci seperti di salon. Kerjanya kurang enak. “Tapi Bu.. di sini saja ya Bu..” pintaku. “Kenapa? kamu nggak mau ya mencuci aku di rumah”, katanya dengan nada agak tinggi. Waduh marah nih orang, biasa ibu pejabat seorang pembesar kalau kamauannya tidak dituruti cepat ngambek. “Nggak gitu Bu, kan di rumah nggak ada kursi seperti ini Bu..” kataku menolak dengan halus. “Siapa bilang nggak ada.. kamu menghina ya.. kalo nggak mau ya sudah”, katanya semakin tinggi. Wah.. wah.. ini benar-benar marah. “Maafkan saya Bu, saya nggak bermaksud untuk menolak permintaan Ibu. Tapi baiklah Bu, kapan Ibu mau Rully siap kok Bu..” kataku mengakhiri permintaannya. “Nah gitu dong.. terima kasih ya Rull..” katanya puas. Aku terus memijit bahunya dengan jari-jariku sedikit masuk ke dalam lubang leher bajunya, “Hmm.. enak di situ Rull”, suara itu keluar dari mulutnya yang mungil. Di situ aku urut agak lama, sekitar 15 menit. Belahan dadanya semakin terkuak saat jariku turun masuk. Dari sini aku dapat melihat dan memperkirakan ukuran buah dadanya, pasti ukuran BH-nya 36 entah A, B atau C, aku nggak perduli, yang penting buah dada itu sungguh besar meskipun sudah agak turun. Cuma sampai saat itu aku belum melihat putingnya sebesar apa dan warnanya apa. “Bu sekarang sudah setengah sebelas loh Bu, Ibu mau berangkat undangan jam berapa?” “Nanti aku dijemput bapak jam 11 persis”, katanya. Aku berpikir, aku selesaikan 15 menit lagi kemudian mengeringkan 15 menit sambil merapikan, aku kira cukup, karena rambutnya hanya disisir dengan teruai alami saja, sehingga tidak perlu waktu banyak untuk menyanggul segala. Saat jam tepat suaminya menjemput dan langsung pergi. “Terima kasih ya Rull..” katanya sambil memberikan tip kepadaku, aku lihat uang lima puluh ribuan dua lembar. Aku bersyukur sekali karena uang sebesar itu pada saat itu sangat berharga. Hari itu rasanya cepat sekali berlalu. Aku pulang dari kerja jam empat sore, istirahat sebentar kemudian aku berangkat kuliah. Aku mengambil Fakultas Ilmu Komunikasi, yang tugasnya nggak begitu banyak. Sampai di rumah jam sepuluh lewat lima belas menit, aku mencuci muka kemudian langsung beranjak ke tempat tidur. Mata rasanya mengantuk sekali tapi nggak bisa ditidurkan. Pikiranku melayang dan mengkhayal apa yang telah aku lihat pagi tadi. Buah dada yang masih segar, dengan warna coklat muda mendekati warna cream. Lama aku mengkhayal, dan akhirnya aku pun tertidur pulas. Pagi harinya, sesampainya aku di salon, bossku menyampaikan pesan telepon dari ibu pejabat kemarin, katanya dia minta untuk dicuci rambutnya di rumah mengingat dia tidak ada kendaraan untuk jalan ke salon. Kalau aku kurang jelas supaya aku telepon balik ke sana. Aku pikir sedikit aneh, kemarin baru dicuci kok sekarang minta dicuci lagi. Tapi peduli amat, yang penting uang masuk kantong, pikirku. Kuputar nomor telepon yang diberikan oleh bossku. “Hallo.. ini dari salon.. di Tebet, bisa bicara dengan Ibu.. aduh siapa ya namanya Ibu itu..” aku sedikit gugup. “Ya halo.. oo.. dari salon.. dengan siapa nih.” “Dengan Rully Bu..” kataku. “Oh ya Rull, tadi Ibu telpon tapi kamu belum datang. Gini.. aku minta kamu datang ke rumah.. bisa? untuk cuci rambutku.. aku nggak ada kendaraan Rull”, “Maaf Bu, kalau jam kerja ini nggak bisa.. sedangkan kalau sore saya sekolah Bu.. gimana kalau besok padi Bu, kebetulan giliran saya libur”, kataku. “Aduh gimana ya.. tapi oke lah kalo nggak bisa.. besok jam berapa kamu datang?” “Jam sembilan Bu.. ya lebih-lebih sedikit gitu..” kataku. Esok harinya aku benar-benar datang ke alamat yang diberikan, di bilangan daerah Tebet juga. Rumahnya minta ampun besarnya. Pintu pagarnya tinggi sekali sehingga orang tidak bisa melihat aktifitas yang dilakukan oleh penghuni rumah. Aku jadi berpikir, dari mana uang sebanyak ini untuk beli rumah sebesar itu, sedangkan keluargaku untuk mencari biaya sekolah anaknya saja tidak mampu. Kupencet bell yang ada di samping pintu gerbang. Tidak berapa lama keluar seorang perempuan separuh baya membuka pintu, kelihatannya pembantunya. “Cari siapa Dik?” “Ee.. e.. Ibu..” aku nggak melanjutkannya karena aku belum tahu nama ibu pejabat yang kemarin. Aku juga bodoh, kenapa kemarin nggak aku tanyakan ke orang salon. “Ibu Tia maksud adik..” katanya. Oooh, namanya Tia, baru tahu aku. “I.. iya.. Mbak..” kataku sedikit gugup. “Adik dari salon ya? udah ditunggu Ibu di dalam”, katanya. Aku masuk lewat pintu garasi yang menuju ke bagian belakang rumah. Di garasi berjajar dua buah mobil bermerek, warna biru tua dan silver. Aku semakin minder saja melihat pemandangan tersebut. “Kok sepi Mbak..” tanyaku agak heran mengingat rumah sebesar itu tidak ada penghuninya. “Kami hanya berempat Dik.. Bapak, Ibu, supir yang kebetulan adalah suami saya sendiri dan saya sendiri.. sekarang Bapak sedang pergi ke Bandung diantar supir pakai mobil dinas.” “Ooo..” hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku terheran-heran. Aku masuk ke belakang, ditunjukannya jalan menuju ke suatu ruangan. Di ruangan tersebut, kira-kira ukuran 5 x 6 meter persegi tersedia peralatan salon lengkap dengan dua buah kursi cuci dan satu buah pengering. Untuk apa barang sebanyak ini kalau tiap minggu tetap pergi ke salon, pikirku. Memang kadang-kadang orang kebanyakan duit jalan pikirannya kurang rasional, yang dipikirnya hanya bagaimana caranya menghabiskan duitnya. Tanpa berpikir bagaimana supaya duitnya bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya. Nggak berapa lama, muncul Ibu Tia di belakangku, “Pagi Rull..” “Pagi Bu..” kataku agak kaget. Ibu Tia pagi itu memakai pakaian senam warna cream dipadu dengan bawahan warna merah muda, dengan rambut digelung ke atas, sehingga menampilkan lehernya yang mulus dan tergolong panjang. Keringatnya masih mengucur dari tubuhnya, membuat tubuhnya makin menempel pada baju senamnya. Kelihatan lekuk tubuhnya yang menempel pada baju senamnya, terutama bagian dadanya, nampak tonjolan kecil yang kelihatan sedikit tegak. Sedang bagian bawah, membekas belahan kecil di antara selangkangannya. “Kamu kok bengong Rull”, katanya memecah kesunyian. “Ah nggak Bu.. saya cuma..” “Cuman apa.. cuman ngeliatin gitu”, katanya terus terang. Ibu Tia membuka gelungannya dan menyibak-nyibakkan rambutnya ke belakang sehingga tergerai lepas. Betul-betul potongan rambut yang sangat menggairahkan menyerupai potongan rambut Cindy Crawford. “Sekarang kita mulai ya Rull..” katanya sambil merebahkan tubuhnya di atas kursi cuci. Dengan pakaian ketat seperti itu dan posisi rebahan seperti itu, kelihatan sekali kalau buah dadanya masih kencang diusianya yang 36 tahun. Buah dadanya masih mendongak ke atas dengan putingnya yang agak menonjol. Belahan dadanya terlihat di balik pakaian senamnya yang terbuka agak lebar di bawah leher. Aku termangu memandang pemandangan yang menggairahkan nafsuku sebagai laki-laki normal. Kubuka kran air di wastafel yang telah disediakan khusus untuk cuci rambut, kumasukkan semua rambut yang panjang dan hitam mengkilap itu, mulailah aku mencucinya sampai beberapa menit. Aku lihat Ibu Tia memejamkan matanya sambil kedua tangannya bersedekap di bawah buah dadanya sehingga buah dadanya ketarik ke atas, membuat lebih jelasnya dua buah puting kembar di atas dua bulatan buah dada tersebut. Aku memandanginya sambil tanganku sedikit memberikan pijitan-pijitan kecil di kepalanya, setelah proses pencucian rambut selesai. Pemijitan mula-mula aku lakukan hanya di bagian kepala, kemudian turun di belakang leher, dan kemudian sampai di kedua bahunya. “Nah di situ Rull.. enak Rull.. aku jarang pijat sih akhir-akhir ini..” katanya sambil matanya tetap terpejam. Sambil memijat bahunya, jari-jariku kucoba sedikit turun menuju belahan dadanya yang montok itu, sambil kuberikan pijitan kecil. Ibu Tia malah membusungkan dadanya sambil menghela nafas. Makin besar helaan nafasnya, semakin menonjol buah dadanya, dan semakin senang aku melihat pemandangan gratis ini. Aku coba lagi jariku lebih turun agak masuk ke dalam belahan dadanya, sambil terus melakukan pijitan kecil. Tapi pijitanku lebih cenderung meraba, karena saking lembutnya. Ternyata pijitanku tadi membuat Ibu Tia agak gelisah, mendongakkan kepala, menaikkan dadanya, menggeser posisi tidurnya dan lain sebagainya. Kelihatan Ibu Tia mulai terangsang dengan rabaanku tadi. Tapi Ibu Tia tidak mengadakan reaksi apapun kecuali menurut apa yang aku lakukan. Aku semakin berani mengadakan percobaan selanjutnya. Kali ini aku sudah kepalang nekat, kumasukkan kedua tanganku ke dalam belahan dadanya dan menyentuh kedua buah kembarnya, dan kuusap keduanya dengan memutar arah keluar. Ibu Tia semakin membusungkan dadanya seakan-akan mau diserahkan buah kembar itu kepadaku dengan ikhlas. Gairah sudah menjalar ke dalam tubuh Ibu Tia…..Baca selengkapnya disini
Film semi barat adalah sebuah karya sinema yang dibumbui dengan unsur erotis di dalamnya. Jadi dalam film tersebut, para penonton akan disajikan dengan sejumlah adegan hot’ yang dilakukan oleh para aktornya. Sangat menarik bukan? Nah, adanya adegan dewasa dalam film tersebut nyatanya mampu mengundang minat banyak orang untuk menyaksikannya. Hal ini telah dibuktikan dengan keuntungan besar di Box Office global, walaupun hanya boleh disaksikan oleh para penonton yang berusia dewasa saja. Bagi Sedulur yang ingin nonton film semi barat full movie sub indo, tidak perlu bingung. Berikut ini beberapa rekomendasi yang bisa Sedulur saksikan. Namun sebelum itu, pastikan dulu Sedulur sudah cukup umur ya! BACA JUGA 13 Film Romatis Barat Paling Sukses Bikin Kamu Baper! 1. The Boy Next Door 2015 flickeringmyth Rekomendasi film seri barat yang semi pertama ada The Boy Next Door. Film yang mengisahkan tentang seorang guru bernama Claire yang melakukan hubungan seksual dengan tetangganya suatu malam. Namun tetangganya yang masih dibawah umur tersebut terlalu terobsesi dengan Claire, dan mulai meneror kehidupannya. Film ini dibintangi dibintangi Jennifer Lopez, dan berhasil meraup keuntungan sebesar 53,4 juta dolar. Ya, walaupun skor dari para kritikus film melalui Rotten Tomatoes hanya 12%, namun banyaknya keuntungan yang dihasilkan sudah membuktikan jika film tersebut layak untuk ditonton. 2. Unfaithful 2002 intipseleb Unfaithful mengisahkan tentang kehidupan suami istri yang diperankan oleh Richard Gere dan Diane Lane. Akan tetapi, hubungan pernikahan yang mereka jalani mengalami suatu masalah saat sang istri berselingkuh dengan orang asing yang baru saja ia temui. Disitulah drama yang dibumbui dengan adegan panas dimulai. Performa dari Diane Lane yang tampil sensual, berhasil mendapat pujian dari para penonton dan kritikus. Hal itu juga yang membuat Unfaithful mendapat nominasi pertamanya di ajang Oscar. Selain itu, film berjudul Unfaithful ini berhasil meraup keuntungan sebesar 119 juta dolar. 3. Fifty Shades of Grey 2015 netflix Fifty Shade of Grey, salah satu film Hollywood terlaris sepanjang tahun 2015. Film ini mengusung genre drama romance bernuansa semi ala Anastasia Steele dan Grey. Fifty Shades of Grey menceritakan sosok pengusaha sukses bernama Grey, yang memiliki fetish seksual sadomasokisme. Jadi kepuasan seksualnya akan terpenuhi ketika ia berhubungan badan sembari menyiksa pasangan. Kesuksesan dari film ini, dibuktikan dengan keberhasilannya dalam meraup keuntungan sebesar 571 juta dolar. Bahkan para kritikus banyak yang memberikan nilai cukup tinggi untuk film yang satu ini. 4. Fifty Shades Freed 2018 glamour Jika Sedulur mencari film barat yang banyak adegan semi nya, maka bisa mencoba film yang berjudul Fifty Shades Freed. Ya, film ini adalah sekuel dari Fifty Shade of Grey, yang juga sangat menarik untuk ditonton. Kisahnya yang dihadirkan juga tak berbeda jauh dari pendahulunya, yakni kisah cinta mewah dengan balutan adegan seks BDSM. Ya, adegan-adegan menegangkan sekaligus ngeri tersebut yang membuat banyak orang tertarik untuk menonton film ini. Fifty Shades Free berhasil meraup keuntungan sebesar 372 juta dolar. 5. Cam 2018 tirto Pada saat peluncurannya, sang sutradara yakni Daniel Goldhaber menyebutkan jika film ini memiliki genre thriller dan horor. Namun ternyata, ada banyak konten seksual serta adegan vulgar yang ditampilkan dalam film tersebut. Meskipun begitu, genre thriller dan horornya masih tetap terasa kental. Cam sendiri menceritakan tentang gadis yang bernama Alice Ackerman. Gadis tersebut berprofesi sebagai camgirl untuk mendapatkan uang. Nah, masalah mulai muncul ketika akunnya dicuri dan digunakan orang yang tak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan sendiri. BACA JUGA 12 Film Semi Korea Terbaru Penuh Adegan Panas, Romantis! 6. Red Sparrow 2018 museemagazine Judul film semi barat yang paling hot berikutnya adalah Red Sparrow. Film yang dibintangi oleh aktor top Jennifer Lawrence ini, mengisahkan seorang mantan pemain balet profesional bernama Dominika Egorov yang justru beralih menjadi agen mata-mata Rusia. Namun sebelum masuk ke dalam dunia intelijen, ia harus mengikuti kelas khusus untuk jadi mata-mata Di dalam kelas tersebut, Dominika dilatih berbagai cara untuk mengatasi berbagai kondisi untuk menggali informasi penting, tidak terkecuali dengan memberikan tubuhnya. Tak heran jika ada banyak adegan vulgar dalam film ini. 7. Nymphomaniac 2013 slashfilm Sebenarnya tidak perlu dijelaskan lagi seberapa vulgar film yang satu ini. Ketika Sedulur nonton film semi barat berjudul Nymphomaniac, maka akan melihat adegan ranjang yang benar-benar “out of the box”. Bahkan menurut rumor yang beredar, adegan seks yang dilakukan oleh para pemainnya benar-benar dilakukan secara nyata. Singkat cerita, film ini menceritakan tentang kisah seorang yang memiliki masalah hyperseksual. Nah, ia harus menjalani hari-harinya yang penuh dengan konflik dan juga emosi. Tentu saja, ia juga harus memuaskan kebutuhan seks berlebih tersebut agar dirinya bisa tenang. 8. Shame 2011 mevfreak Shame adalah film yang mengisahkan tentang seorang pria bernama Brandon yang mempunyai hasrat seks yang sangat tinggi. Menyadari akan kelainan yang dimilikinya, Brandon pun berusaha menekan obesisnya tersebut agar bisa kembali menjadi orang normal. Nah, masalah mulai datang saat adiknya yang bernama Sissy datang dan menginap di rumahnya. Tentu saja ia harus berjuang untuk mengatasi kecanduan seksual yang dideritanya. Selain itu, hubungan buruk dengan saudaranya membuat Brandon merasa depresi. Film yang satu ini memang benar-benar mampu menguras emosi para penontonnya, berkat akting dari para pemain yang sangat apik. 9. Before Sunset 2004 timeout Film semi barat before sunset menceritakan tentang seorang penulis dari Amerika Serikat bernama Jesse dan seorang pekerja dari organisasi perlindungan lingkungan asal Prancis bernama Celine. Mereka berkenalan sembilan tahun lalu di dalam kereta dari Budapest yang menuju ke Wina. Kemudian mereka bertemu lagi saat Jesse tiba di Paris untuk melakukan promosi terkait buku terbarunya. Karena mereka mempunyai beberapa jam sebelum Jesse kembali, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di kota Paris dan berbagi cerita. Saat itulah mereka semakin dekat, padahal Jessie sudah mempunyai istri. 10. Blue is The Warmest Color 2013 mubi Rekomendasi terakhir untuk judul film semi barat yang bagus adalah Blue is The Warmest Color. Film yang dirilis pada tahun 2013 ini, menceritakan seorang remaja asal Perancis bernama Adele, yang membuka diri dan kemudian mengantarkannya pada seseorang pelukis lesbian bernama Emma. Hubungan mereka semakin erat ketika Adele merasakan kasih sayang dari Emma yang begitu dalam. Film ini diadaptasi dari novel berjudul La vie d’Adele. Visualisasi terkait orientasi seksual benar-benar tersaji dengan apik dalam film yang satu ini. BACA JUGA 10 Film Semi Thailand Terbaru & Terpopuler Penuh Cinta Itulah beberapa film semi barat terbaik subtitle indonesia new playlist yang direkomendasikan untuk kali ini. Silahkan Sedulur pilih film-film yang ingin ditonton untuk mengisi waktu luang di rumah. Oh iya, sekali lagi diingatkan, pastikan dulu Sedulur sudah cukup umur sebelum menonton film-film yang ada di atas. Nah, menonton film itu rasanya pasti lebih asik ditemani dengan camilan, kan? Apalagi camilan sehat yang dibuat sendiri di rumah. Untuk itu, pastikan Sedulur membeli bahan-bahan berkualitas untuk membuat camilan sebelum menonton film, ya. Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang. Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.
cerita ngesek paling hot